Blogger Widgets

CCTV


Kamis, 30 April 2015

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA



PENGANTAR MANAJEMEN
KEPEMIMPIMAN


Disusun oleh:
Reno Adi Saputra (19214067)
Desti Rahayu (12214778)
Dimas Nurhidayat (13214109)
Etsa Diwa Permana (13214668)
Muhammad Huda Pabliana (17214310)


                                                           1EA12
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji  syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang “PENGANTAR MANAJEMEN”.
  Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan kekompakan kelompok kami, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih atas kekompakan nya yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dengan cepat. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.

          Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.


Depok, 12 Maret 2015

Penyusun









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                            2
DAFTAR ISI                                                                                                                          3
BAB 1
A.   Pendahuluan.............................................................................................4
a.      Latar belakang masalah.......................................................................3
b.     Topik pembahasan..............................................................................4
c.      Tujunan penelitian...............................................................................4

BAB  II      
B.   Pembahasan..............................................................................................5
a.      Pengertian Kepemimpinan................................................................................5
b.     Perbedaan Leadership dan Management..........................................................6
c.      Arti Pentingnya Proses Kepemimpinan dalam Organisasi.............................7
d.     Tujuan Kepemimpinan.......................................................................................7
e.      Metode-Metode Kepemimpinan.....................................................................7-8
f.        Hakikat Kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam sbb:
 BAB III
C.   Penutup......................................................................................................9
1.4 simpulan.......................................................................................................9
1.5  daftar pustaka............................................................................................10
1.6Latihan soal





BAB I
PENDAHULUAN

 a. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.
 Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Jika manusia berjiwa pemimpin, maka akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.










b. Topik Bahasan
Tiada organisasi tanpa pemimpin. Courtois berpendapat bahwa “kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala , mudah menjadi sesat, panic, kacau, dan anarkis”. “Sebagian besar umat manusia memerlukan pemimpin , bahkan mereka tidak menghendaki yang lain daripada itu”, demikian pendapat Yung. Dalam beberapa pengertian organisasi ditegaskan adanya kepemimpinan salah satu factor organisasi. Misalnya pendapat Ralph Currier Davis yang menyatakan “Organization is any group of individual that is working toward some common and under leadership”.(Organisasi adalah salah satu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan). John Price Jones menyatakan “In simple term. Organization is an united group of people working for a common goal, under common leadership, and with the proper tools”. (Dalam kata-kata yang lebih sederhana, organisasi adalah sekelompok yang bersatupadu bekerja untuk satu tujuan bersama di bawah kepemimpinan bersama, dan dengan alat-alat yang tepat) Maju mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya organisasi, mati hidupnya organisasi, senang tidaknya orang bekerja dalam suatu organisasi, serta tercapai tidaknya tujuan organisasi , sebagian ditentukan oleh tepat tIdaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh para bawahannya atau anggotanya, tetapi yang akan dikenal adalah pemimpin itu.
C.Tujuan Penelitian
    1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
    2. Untuk mengetahui Perbedaan leadership dan management
    3. Untuk mengetahui arti pentingnya proses kepemimpinan dalam organisasi
    4. Untuk mengetahui tujuan kepemimpinan
    5. Untuk mengetahui metode-metode kepemimpinan
    6. Untuk mengetahui kepemimpinan dalam kajian perspektif Islam


BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Kepemimpinan
      Beberapa pendapat mengenai intisari pengertian kepemimpinan :                                                                                     1) Aktivitas mempengaruhi(Ordway Tead)                                      
      2) Kemampuan mengajak(Reuter, Robert M.Fulmer, Keith Devis)
3) Menggunakan wewenang dan membuat keputusan(Dubin)
4) Awal dari tindakan(Hemphill)
5) Hubungan Kekuasaan(K.F. Janda)
6) Proses mengarahkan(James A.F Stoner)
7) Hubungan antar pribadi(Fred E. Flieder)
8) Proses antarpribadi manajer mempengaruhi pegawai(David R. Hampton)
9) Aktivitas yang memudahkan kelompok(Theodore Herbert)
10) Seni mengkoordinasikan dan memahami(John D. Pfiffner, Robert Presthus)

Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah dipahami, yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Kepemimpinan juga bisa di artikan Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti manajerial pada suatu organisasi.‘Nonsanctioned Leadership’ merupakan kemampuan untuk memberi pengaruh di luar struktur formal organisasi yang kepentingannya sama atau bahkan melebihi pengaruh struktur formal. Dengan kata lain, seorang pemimpin dapat saja muncul dalam suatu kelompok walaupun tidak diangkat secara formal.
B.  Perbedaan Leadership dan Management

Kepemimpinan dan manajemen sering kali disamakan pengertiannya oleh banyak orang. Pada hakikatnya kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas dibandingkan dengan manajemen.
Dalam arti yang luas kepemimpinan dapat digunakan setiap orang dan tidak hanyaterbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Disini, menurut kami ,kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata karma birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu. Melainkan kepemimpinan bisa terjadi di manasaja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi orang-orang lain ke arah tercapainya tujuan tertentu.
Seorang ulama dapat diikuti orang lain dan memiliki pengaruh yang besar terhadap orang-orang di daerahnya, tidak harus terlebih dahulu diikat oleh aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan organisasi yang sering dinamakan birokrasi. Konkretnya seorang kiai atau ulama, dengan pengaruhnya yang besar, mampu mempengaruhi tingkah laku seorang Bupati Daerah, di dalam memimpin daerahnya, sehingga tidak harus pegawai itu menjadi pegawai di Kabupaten.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak harus terjadi dalam suatu organisasi tertentu. Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tata krama birokrasi atau dikaitkan dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen.
Dari penjelasan di atas, maka dapat saja terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu menyandang manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain, seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.

C.  Arti Pentingnya Proses Kepemimpinan dalam Organisasi
Sejak dahulu kala, manusia-bila berkumpul bersama untuk mencapai tujuan-telah merasakan kebutuhan akan seorang pemimpin; sehingga peranan pemimpin telah sedemikian dilembagakan; misalkan saja sebagai kepala suku, kepala keluarga, kepala desa, camat, bupati sampai kepala Negara. Efektivitas dari struktur kepala Negara yang ada ternyata, setelah dicermati, pada kualitas seorang pemimpin yang muncul di dalam suatu lembaga atau organisasi, baik kepemimpinan itu bentuknya formal maupun non formal.
D.  Tujuan Kepemimpinan
Dalam kaitannya dengan hubungan atasan-bawahan, pimpinan harus mempertimbangkan dua strategi pokok:
· Pimpinan harus berfungsi sebagai“coach” dan“mentor”, pembimbing, pengarah,   dan penasehat bagi pegawainya.
· Praktek-praktek supervise diusahakan agar dapat memberdayakan para pegawai;  seperti usaha untuk menidentifikasikan serta menghilangkan semua hambatan yang dirasakan pegawai untuk bekerja yang baik, mengembangkan mereka dengan pelatihan-pelatihan tambahan, serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk berkinerja dengan baik.

E. Metode-Metode Kepemimpinan
                  Setiap pemimpin memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dalam gaya kepemimpinan ini. Ada yang cenderung pada penyelesaian pekerjaan, namun juga ada yang lebih kepada membangun relasi sosial.Pemimpin dalam organisasi-organisasi bisnis umumnya lebih memfokuskan pada fungsi yang terkait pada pekerjaan, manakala pemimpin di organisasi-organisasi kemahasiswaan atau organisasi non profit umumnya lebih memfokuskan pada fungsi yang terkait pada relasi sosial.Gaya kepemimpinan akan ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu dari segi latar belakang, pengetahuan, nilai, dan pengalaman dari pemimpin tersebut. Pemimpin yang menilai bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan dari kepentingan individu akan memiliki kecenderungan untuk memiliki gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan.                                  
Menghargai perbedaan dan relasi antar manusia akan memiliki kecenderungan untuk bergaya kepemimpinan yang berorientasi pada orang-orang. Namun selain keempat faktor tersebut, karakteristik dari bawahan atau orang-orang yang dipimpin juga perlu dipertimbangkan sebelum menentukan gaya kepemimpinan apa yang sebaiknya digunakan. Jika orang-orang yang dipimpin cenderung untuk menyukai keterlibatan dalam berbagai hal, memiliki inisiatif yang tinggi, barang kali gaya yang perlu dilakukan lebih cenderung memadukan kedua gaya kepemimpinan yang ada melalui apa yang dinamakan sebagai manajemen partisipatif, dimana dalam pendekatan manajemen partisipatif ini faktor orientasi sosial diakomodasi melalui keterlibatan orang-orang (apakah dalam penyusunan tujuan, penyelesaian masalah, dan lain sebagainya) dalam menyelesaikan pekerjaan.
Telah terjadi perdebatan dalam waktu cukup lama untuk mencari jawaban apakah ada gaya kepemimpinan normatif atau ideal. Perdebatan ini biasanya terpusat pada gagasan bahwa gaya ideal itu ada: yaitu gaya yang secara aktif melibatkan bawahan dalam penetapan tujuan dengan menggunakan teknik-teknik manajemen partisipatif dan memusatkan tujuan baik terhadap karyawan dan tugas. Penelitian-Penelitian teorimotivasi sebelumnya juga mendukung bahwa pendekatan manajemen partisipatif sebagai yang ideal. Banyak praktisi manajemen merasa konsep-konsep tersebut membuat peningkatan prestasi dan perbaikan sikap.
Di lain pihak, beberapa penelitian membuktikan pula bahwa pendekatan otokratik dibawah berbagai kondisi, pada kenyataannya lebih efektif dibandingkan pendekatan lain. Jadi, pengalaman-pengalaman kepemimpinan mengungkapkan bahwa dalam berbagai situasi pendekatan otokratik mungkin yang paling baik, dalam berbagai situasi lain pendekatan partisipatif yang lebih efektif atau pendekatan orientasi-tugas dibanding pendekatan orientasi-karyawan dari sisi lain. Kesimpulan yang dapat dibuat, bahwa kepemimpinan adalah kompleks dan gaya kepemimpinan yang paling tepat tergantung pada beberapa variabel yang saling berhubungan.
F. Hakikat Kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam sbb:
1.    Tanggung Jawab, bukan Keistimewaan
Ketika seorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin suatu Lembaga atau Institusi, maka ia sebenarnya mengemban tanggung jawab yang besar sebagai seorang pemimpin yang harus mampu mempertanggung jawabkannya. Bukan hanya dihadapan manusia, tapi juga dihadapan Alloh. Oleh karena itu, jabatan dalam semua level atau tingkatan bukanlah suatu keistimewaan, sehingga seorang pemimpin atau pejabat tidak boleh merasa menjadi manusia yang istimewa sehingga ia merasa harus diistimewakan dan ia sangat marah bila orang lain  tidak mengistimewakan dirinya.

2.    Pengorbanan, Bukan Fasilitas
Menjadi Pemimpin atau Pejabat bukanlah untuk menikmati kemewahan atau kesenangan hidup dengan berbagai fasilitas duniawi yang menyenangkan, tapi justru ia harus mau berkorban dan menunjukkan pengorbanan, apalagi ketika masyarakat yang dipimpinnya berada dalam kondisi sulit dan sangat sulit. Karena itu menjadi terasa aneh bila dalam Anggaran Belanja Negara atau Propinsi  dan tingkatan yang dibawahnyna terdapat anggaran dalam puluhan bahkan ratusan juta untuk membeli pakaian bagi para pejabat, padahal ia sudah mampu membeli pakaian dengan harga yang mahal sekalipun dengan uangnya sendiri sebelum ia menjadi pemimpin atau pejabat.


3.    Kerja Keras, bukan Santai
Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk menghadapi dan mengatasi berbagai persoalan yang menghantui masyarakat yang dipimpinnya untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan masyarakat untuk bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan penuh kesungguhan dan optimis
.
4.    Melayani, bukan Sewenang-wenang
Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya, karena itu menjadi pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan kewenangan yang besar untuk bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih baik dari pemimpin sebelumnya. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus mempunyai visi-misi pelayanan terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna meningkatkan kesejahteraan hidup, ini berarti tiidak ada keinginan sedikitpun untuk membohongi rakyatnya, apalagi menjual rakyat, berbicara atas nama rakyat, atau kepenntingan rakyat, padahal sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga, atau golongannya. Bila pemimpin seperti ini terdapat dalm kehidupan kita, maka ini adalah penghianat yang paling besar.



5.    Keteladanan dan  Kepeloporan, bukan Pengekor
Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan dan pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak memiliki sikap terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika  seorang pemimpin menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya, maka ia telah menunjukkan kejujuran itu. Ketika ia menyerukan hidup sederhana dalam soal materi, maka ia tunjukkan kesederhanaan, bukanlah kemewahan. Masyarakat sangat menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan teladan dalam kebaikan dan kebenaran.




































BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman untuk bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.


KESIMPULAN
                                    Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.




DAFTAR PUSTAKA
Sutarto. 2006. Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi .Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Robbins ,P. Stephen. 2002. Perilaku Organisasi . Jakarta: Erlangga.
Thoha, Miftah. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar.2003. Pokok-Pokok Manajemen . Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sule, E. Tisnawati. & Saefullah, Kurniawan.2005. Pengantar Manajemen. Jakarta :Kencana.
Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Said, M.Mas’ud. 2010. Kepemimpinan : Pengembangan Organisasi Team Building dan Perilaku Inovatif. Malang: UIN-Maliki Press.
Sutarto,Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,2006), 23-25
Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi (Jakarta: Erlangga,2002), 163-164.
Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 8-10.
Azhar Arsyad, Pokok-Pokok Manajemen (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2003), 130.
Ernie Tisnawati Suledan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta :Kencana, 2005), 260.
T.Hani Handoko,Manajemen (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003), 306.
M.Mas’ud Said, Kepemimpinan : Pengembangan Organisasi Team Building dan Perilaku Inovatif (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), 237-244.




LATIHAN SOAL
1.    Gaya kepemimpinan akan ditentukan dari berbagai faktor yaitu ...

a.latar belakang, pengetahuan, nilai, pengalaman
b.Nilai, pengalaman, tanpa ada pengetahuan dan latar belakang
c.Pengalaman yang banyak
d.Semua jawaban salah
2. Pemimpin harus berfungsi sebagai “COACH” dan “MENTOR” pembimbing, pengarah  dan penasehat bagi pegawainya itu merupakan dari ...
a.Metode kepemimpinan
b.Tujuan kepemimpinan
c.Arti proses kepemimpinan
d.Pengertian kepemimpinan
3. Pengertian kepemimpian sebagai proses mengarahkan dikemukakan oleh ...
a. Ordway Tead
b. Nemphill
c. James A.F Stoner
d.David R.Hampton
4. Penggunaan pengaruh untuk memotivasi karyawan agar mencapai sasaran organisasi adalah pengertian dari ...
a. Kepemimpinan                                                   c. Pengalaman
b. Kekuasaan                                                          d. Kejujuran
5. Yang merupakan faktor-faktor untuk menentukan gaya kepemimpinan adalah ...
a. Latar belakang                                                    c. Pengalaman
b. Pengetahuan                                                       d. Kekuasaan
             

6. Pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan pekerja adalah pengertian dari ...
a. Gaya kepemimpinan                                           c. Kepribadian
b. Organisasi                                                           d. Kejujuran
7. Kemampuan untuk memberi pengaruh diluar struktur formal organisasi yang kepentingannya sama atau bahkan melebihi pengaruh struktur formal, merupakan pengertian dari?
a. Under leadership                                                c. Management
b. leader                                                                  d. Nonsanctioned leadership
8. Apa yang dikemukakan oleh “Dubin” dalam pengertian kepemimpinan?
a. Awal dari tindakan
b. Proses mengarahkan
c. Menggunakan wewenang dan membuat keputusan
d. Aktivitas yang memudahkan kelompok
9. Apa yang dinamakan dengan manajemen partisipatif?
    a. Faktor orientasi sosial diakomodasi melalui keterlibatan orang-orang dalam menyelesaikan pekerjaan
    b. Hubungan kekuasaan
    c. Proses antarpribadi manajer mempengaruhi pegawai
    d. Seni mengkoordinasikan dan memahami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH DENGAN ETIKA