PENGANTAR MANAJEMEN
KEPEMIMPIMAN
Disusun oleh:
Reno Adi Saputra (19214067)
Desti Rahayu (12214778)
Dimas Nurhidayat (13214109)
Etsa Diwa Permana (13214668)
Muhammad Huda Pabliana (17214310)
1EA12
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tentang “PENGANTAR MANAJEMEN”.
Adapun makalah ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan kekompakan kelompok kami,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih atas kekompakan nya yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini dengan cepat. Namun tidak lepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segi lainnya.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Depok, 12 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1
A.
Pendahuluan.............................................................................................4
a.
Latar belakang masalah.......................................................................3
b.
Topik pembahasan..............................................................................4
c.
Tujunan penelitian...............................................................................4
BAB II
B.
Pembahasan..............................................................................................5
a. Pengertian Kepemimpinan................................................................................5
b.
Perbedaan Leadership
dan Management..........................................................6
c. Arti Pentingnya Proses Kepemimpinan dalam Organisasi.............................7
d.
Tujuan Kepemimpinan.......................................................................................7
e.
Metode-Metode Kepemimpinan.....................................................................7-8
f. Hakikat Kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam
sbb:
BAB III
C.
Penutup......................................................................................................9
1.4 simpulan.......................................................................................................9
1.5 daftar pustaka............................................................................................10
1.6Latihan soal
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup
sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan
lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tidak mudah. Untuk menciptakan
kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati
& menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur
adalah impian setiap insan.
Manusia adalah
makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di
anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana
yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu
mengelola lingkungan dengan baik.
Jika manusia berjiwa pemimpin, maka akan dapat
mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam
penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut
kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat
terselesaikan dengan baik.
b. Topik Bahasan
Tiada organisasi tanpa pemimpin. Courtois berpendapat
bahwa “kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala , mudah menjadi
sesat, panic, kacau, dan anarkis”. “Sebagian besar umat manusia memerlukan
pemimpin , bahkan mereka tidak menghendaki yang lain daripada itu”, demikian
pendapat Yung. Dalam beberapa pengertian organisasi ditegaskan adanya
kepemimpinan salah satu factor organisasi. Misalnya pendapat Ralph Currier
Davis yang menyatakan “Organization is any group of individual that is
working toward some common and under leadership”.(Organisasi adalah salah
satu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah
kepemimpinan). John Price Jones menyatakan “In simple term. Organization is
an united group of people working for a common goal, under common leadership,
and with the proper tools”. (Dalam kata-kata yang lebih sederhana,
organisasi adalah sekelompok yang bersatupadu bekerja untuk satu tujuan bersama
di bawah kepemimpinan bersama, dan dengan alat-alat yang tepat) Maju mundurnya
organisasi, dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya organisasi, mati
hidupnya organisasi, senang tidaknya orang bekerja dalam suatu organisasi,
serta tercapai tidaknya tujuan organisasi , sebagian ditentukan oleh tepat
tIdaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin hanya dapat menjalankan
kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sebagian besar
pekerjaan dilakukan oleh para bawahannya atau anggotanya, tetapi yang akan
dikenal adalah pemimpin itu.
C.Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Perbedaan leadership dan management
3. Untuk mengetahui arti pentingnya proses kepemimpinan
dalam organisasi
4. Untuk mengetahui tujuan kepemimpinan
5. Untuk mengetahui metode-metode kepemimpinan
6. Untuk mengetahui kepemimpinan dalam kajian perspektif
Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
Beberapa pendapat mengenai intisari
pengertian kepemimpinan :
1) Aktivitas
mempengaruhi(Ordway Tead)
2) Kemampuan mengajak(Reuter, Robert M.Fulmer, Keith
Devis)
3) Menggunakan wewenang dan membuat keputusan(Dubin)
4) Awal dari
tindakan(Hemphill)
5) Hubungan Kekuasaan(K.F. Janda)
6) Proses mengarahkan(James A.F Stoner)
7) Hubungan antar pribadi(Fred E. Flieder)
8) Proses antarpribadi manajer mempengaruhi pegawai(David
R. Hampton)
9) Aktivitas yang memudahkan kelompok(Theodore Herbert)
10) Seni mengkoordinasikan dan memahami(John D. Pfiffner,
Robert Presthus)
Atas dasar itu dapatlah kiranya
disusun definisi kepemimpinan yang mudah dipahami, yaitu rangkaian kegiatan
penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi
tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Kepemimpinan juga bisa di artikan Kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut
dapat secara formal seperti manajerial pada suatu organisasi.‘Nonsanctioned Leadership’ merupakan
kemampuan untuk memberi pengaruh di luar struktur formal organisasi yang
kepentingannya sama atau bahkan melebihi pengaruh struktur formal. Dengan kata
lain, seorang pemimpin dapat saja muncul dalam suatu kelompok walaupun tidak
diangkat secara formal.
B. Perbedaan
Leadership dan Management
Kepemimpinan dan manajemen sering kali disamakan
pengertiannya oleh banyak orang. Pada hakikatnya kepemimpinan mempunyai
pengertian agak luas dibandingkan dengan manajemen.
Dalam arti yang luas kepemimpinan dapat digunakan
setiap orang dan tidak hanyaterbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor
tertentu. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
Disini, menurut kami ,kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau
tata karma birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi
tertentu. Melainkan kepemimpinan bisa terjadi di manasaja, asalkan seseorang
menunjukkan kemampuannya mempengaruhi orang-orang lain ke arah tercapainya tujuan
tertentu.
Seorang ulama dapat diikuti orang lain dan memiliki
pengaruh yang besar terhadap orang-orang di daerahnya, tidak harus terlebih
dahulu diikat oleh aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan organisasi yang
sering dinamakan birokrasi. Konkretnya seorang kiai atau ulama, dengan
pengaruhnya yang besar, mampu mempengaruhi tingkah laku seorang Bupati Daerah,
di dalam memimpin daerahnya, sehingga tidak harus pegawai itu menjadi pegawai
di Kabupaten.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
tidak harus terjadi dalam suatu organisasi tertentu. Apabila kepemimpinan
dibatasi oleh tata krama birokrasi atau dikaitkan dalam suatu organisasi
tertentu, maka dinamakan manajemen.
Dari penjelasan di atas, maka dapat saja terjadi
seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu
mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi
seorang pemimpin belum tentu menyandang manajer untuk mempengaruhi perilaku
orang lain. Dengan kata lain, seorang leader
atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa
berperilaku sebagai seorang leader
atau pemimpin.
C. Arti
Pentingnya Proses Kepemimpinan dalam Organisasi
Sejak dahulu kala, manusia-bila berkumpul bersama
untuk mencapai tujuan-telah merasakan kebutuhan akan seorang pemimpin; sehingga
peranan pemimpin telah sedemikian dilembagakan; misalkan saja sebagai kepala
suku, kepala keluarga, kepala desa, camat, bupati sampai kepala Negara.
Efektivitas dari struktur kepala Negara yang ada ternyata, setelah dicermati,
pada kualitas seorang pemimpin yang muncul di dalam suatu lembaga atau
organisasi, baik kepemimpinan itu bentuknya formal maupun non formal.
D. Tujuan
Kepemimpinan
Dalam kaitannya dengan hubungan atasan-bawahan,
pimpinan harus mempertimbangkan dua strategi pokok:
· Pimpinan harus berfungsi sebagai“coach” dan“mentor”,
pembimbing, pengarah, dan penasehat
bagi pegawainya.
· Praktek-praktek supervise diusahakan agar dapat
memberdayakan para pegawai; seperti
usaha untuk menidentifikasikan serta menghilangkan semua hambatan yang
dirasakan pegawai untuk bekerja yang baik, mengembangkan mereka dengan
pelatihan-pelatihan tambahan, serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk
berkinerja dengan baik.
E. Metode-Metode Kepemimpinan
Setiap pemimpin memiliki kecenderungan
yang berbeda-beda dalam gaya kepemimpinan ini. Ada yang cenderung pada
penyelesaian pekerjaan, namun juga ada yang lebih kepada membangun relasi
sosial.Pemimpin dalam organisasi-organisasi bisnis umumnya lebih memfokuskan
pada fungsi yang terkait pada pekerjaan, manakala pemimpin di
organisasi-organisasi kemahasiswaan atau organisasi non profit umumnya lebih
memfokuskan pada fungsi yang terkait pada relasi sosial.Gaya kepemimpinan akan
ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu dari segi latar belakang,
pengetahuan, nilai, dan pengalaman dari pemimpin tersebut. Pemimpin
yang menilai bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan dari kepentingan
individu akan memiliki kecenderungan untuk memiliki gaya kepemimpinan yang berorientasi
pada pekerjaan.
Menghargai
perbedaan dan relasi antar manusia akan memiliki kecenderungan untuk bergaya
kepemimpinan yang berorientasi pada orang-orang. Namun selain keempat faktor
tersebut, karakteristik dari bawahan atau orang-orang yang
dipimpin juga perlu dipertimbangkan sebelum menentukan gaya kepemimpinan apa
yang sebaiknya digunakan. Jika orang-orang yang dipimpin cenderung untuk
menyukai keterlibatan dalam berbagai hal, memiliki inisiatif yang tinggi,
barang kali gaya yang perlu dilakukan lebih cenderung memadukan kedua gaya
kepemimpinan yang ada melalui apa yang dinamakan sebagai manajemen
partisipatif, dimana dalam pendekatan manajemen partisipatif ini faktor
orientasi sosial diakomodasi melalui keterlibatan orang-orang (apakah dalam
penyusunan tujuan, penyelesaian masalah, dan lain sebagainya) dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Telah terjadi perdebatan dalam waktu cukup lama untuk
mencari jawaban apakah ada gaya kepemimpinan normatif atau ideal. Perdebatan
ini biasanya terpusat pada gagasan bahwa gaya ideal itu ada: yaitu gaya yang
secara aktif melibatkan bawahan dalam penetapan tujuan dengan menggunakan
teknik-teknik manajemen partisipatif dan memusatkan tujuan baik terhadap
karyawan dan tugas. Penelitian-Penelitian teorimotivasi sebelumnya juga
mendukung bahwa pendekatan manajemen partisipatif sebagai yang ideal. Banyak
praktisi manajemen merasa konsep-konsep tersebut membuat peningkatan prestasi
dan perbaikan sikap.
Di lain pihak, beberapa penelitian membuktikan pula
bahwa pendekatan otokratik dibawah berbagai kondisi, pada kenyataannya lebih
efektif dibandingkan pendekatan lain. Jadi, pengalaman-pengalaman kepemimpinan
mengungkapkan bahwa dalam berbagai situasi pendekatan otokratik mungkin yang
paling baik, dalam berbagai situasi lain pendekatan partisipatif yang lebih
efektif atau pendekatan orientasi-tugas dibanding pendekatan orientasi-karyawan
dari sisi lain. Kesimpulan yang dapat dibuat, bahwa kepemimpinan adalah
kompleks dan gaya kepemimpinan yang paling tepat tergantung pada beberapa
variabel yang saling berhubungan.
F. Hakikat Kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam
sbb:
1.
Tanggung Jawab, bukan Keistimewaan
Ketika seorang diangkat atau
ditunjuk untuk memimpin suatu Lembaga atau Institusi, maka ia sebenarnya
mengemban tanggung jawab yang
besar sebagai seorang pemimpin yang harus mampu mempertanggung jawabkannya.
Bukan hanya dihadapan manusia, tapi juga dihadapan Alloh. Oleh karena itu,
jabatan dalam semua level atau tingkatan bukanlah suatu keistimewaan, sehingga
seorang pemimpin atau pejabat tidak boleh merasa menjadi manusia yang istimewa
sehingga ia merasa
harus diistimewakan dan ia sangat marah bila orang lain tidak mengistimewakan dirinya.
2.
Pengorbanan, Bukan Fasilitas
Menjadi Pemimpin atau Pejabat
bukanlah untuk menikmati kemewahan atau kesenangan hidup dengan berbagai
fasilitas duniawi yang menyenangkan, tapi justru ia harus mau berkorban dan
menunjukkan pengorbanan, apalagi ketika masyarakat yang dipimpinnya berada
dalam kondisi sulit dan sangat sulit. Karena itu menjadi terasa aneh bila dalam
Anggaran Belanja Negara atau Propinsi
dan tingkatan yang dibawahnyna terdapat anggaran dalam puluhan bahkan
ratusan juta untuk membeli pakaian bagi para pejabat, padahal ia sudah mampu
membeli pakaian dengan harga yang mahal sekalipun dengan uangnya sendiri
sebelum ia menjadi pemimpin atau pejabat.
3.
Kerja Keras, bukan Santai
Para pemimpin mendapat tanggung
jawab yang besar untuk menghadapi dan mengatasi berbagai persoalan yang
menghantui masyarakat yang dipimpinnya untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan
masyarakat untuk bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar serta mencapai
kemajuan dan kesejahteraan. Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras
dengan penuh kesungguhan dan optimis
.
4.
Melayani, bukan Sewenang-wenang
Pemimpin adalah pelayan bagi orang
yang dipimpinnya, karena itu menjadi pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan
kewenangan yang besar untuk bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih
baik dari pemimpin sebelumnya. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus mempunyai
visi-misi pelayanan terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna meningkatkan
kesejahteraan hidup, ini berarti tiidak ada keinginan sedikitpun untuk
membohongi rakyatnya, apalagi menjual rakyat, berbicara atas nama rakyat, atau
kepenntingan rakyat, padahal sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga, atau
golongannya. Bila pemimpin seperti ini terdapat dalm kehidupan kita, maka ini
adalah penghianat yang paling besar.
5.
Keteladanan dan Kepeloporan, bukan Pengekor
Dalam segala bentuk
kebaikan, seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan dan
pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak memiliki sikap terhadap
nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika
seorang pemimpin menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya,
maka ia telah menunjukkan kejujuran itu. Ketika ia menyerukan hidup sederhana
dalam soal materi, maka ia tunjukkan kesederhanaan, bukanlah kemewahan.
Masyarakat sangat menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan
teladan dalam kebaikan dan kebenaran.
BAB
III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para
pembaca yang budiman untuk bisa memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi
penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
KESIMPULAN
Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan
agar kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak
berlaku hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila
memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka
dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong
perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan
masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang
tepat untuk mencapai tujuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutarto.
2006. Dasar-Dasar
Kepemimpinan Administrasi .Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Robbins
,P. Stephen. 2002. Perilaku
Organisasi .
Jakarta: Erlangga.
Thoha, Miftah. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Arsyad, Azhar.2003. Pokok-Pokok Manajemen . Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sule, E. Tisnawati. &
Saefullah, Kurniawan.2005. Pengantar
Manajemen. Jakarta
:Kencana.
Handoko,
T.Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Said, M.Mas’ud. 2010. Kepemimpinan : Pengembangan
Organisasi Team Building dan Perilaku Inovatif. Malang: UIN-Maliki Press.
M.Mas’ud Said, Kepemimpinan
: Pengembangan Organisasi Team Building dan Perilaku Inovatif (Malang:
UIN-Maliki Press, 2010), 237-244.
LATIHAN SOAL
1.
Gaya kepemimpinan akan ditentukan dari berbagai faktor
yaitu ...
a.latar belakang, pengetahuan, nilai, pengalaman
b.Nilai, pengalaman, tanpa ada pengetahuan dan latar
belakang
c.Pengalaman yang banyak
d.Semua jawaban salah
2.
Pemimpin harus berfungsi sebagai “COACH” dan “MENTOR” pembimbing, pengarah dan penasehat bagi pegawainya itu merupakan
dari ...
a.Metode kepemimpinan
b.Tujuan kepemimpinan
c.Arti proses
kepemimpinan
d.Pengertian
kepemimpinan
3. Pengertian kepemimpian sebagai proses mengarahkan
dikemukakan oleh ...
a. Ordway Tead
b. Nemphill
c. James A.F Stoner
d.David R.Hampton
4.
Penggunaan pengaruh untuk memotivasi karyawan agar mencapai sasaran organisasi
adalah pengertian dari ...
a. Kepemimpinan c.
Pengalaman
b. Kekuasaan d.
Kejujuran
5. Yang merupakan faktor-faktor untuk menentukan gaya
kepemimpinan adalah ...
a. Latar belakang c.
Pengalaman
b. Pengetahuan d.
Kekuasaan
6. Pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam
proses mengarahkan pekerja adalah pengertian dari ...
a. Gaya kepemimpinan c.
Kepribadian
b. Organisasi d.
Kejujuran
7. Kemampuan untuk memberi pengaruh diluar struktur
formal organisasi yang kepentingannya sama atau bahkan melebihi pengaruh
struktur formal, merupakan pengertian dari?
a. Under
leadership
c. Management
b. leader d.
Nonsanctioned leadership
8. Apa yang dikemukakan oleh “Dubin” dalam pengertian
kepemimpinan?
a. Awal dari tindakan
b. Proses mengarahkan
c. Menggunakan
wewenang dan membuat keputusan
d. Aktivitas yang
memudahkan kelompok
9. Apa yang dinamakan dengan manajemen partisipatif?
a. Faktor
orientasi sosial diakomodasi melalui keterlibatan orang-orang dalam
menyelesaikan pekerjaan
b. Hubungan
kekuasaan
c. Proses
antarpribadi manajer mempengaruhi pegawai
d. Seni
mengkoordinasikan dan memahami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN ETIKA